Moch. Muzaki - Berjuang Menjadi Manusia
Penulis: Moch. Muzaki
Ukuran Buku: 14,85 x 21 cm
Tebal Buku: xx + 113 hlm
QRCBN: 62–508–7198–753
Tahun Terbit: 2024
Cetakan ke–: Pertama, Juli 2024
Penerbit: CV. Progresif
______________________________________
Dr. Sutikno, M.Si., M.Fil.I. (Tokoh Intelektual Islam)
Karya Mas Muzaki berjudul Berjuang Menjadi Manusia. Judul yang sangat provokatif, tetapi sangat faktual dan manusiawi. Judul ini seolah memberikan praasumsi kepada pembacanya, bahwa manusia itu harus berjuang untuk menjadi manusia yang sesungguhnya. Makna perjuangan itu dapat bermakna sebagai upaya jihad untuk menggapai cita-cita diri sekaligus pembuktian tentang kesuksesan lahir batin di masa mendatang.
Dr. Piet Hizbullah Khaidir, MA. (Sekretaris PDM Lamongan, Ketua STIQSI Lamongan)
Man Arofa nafsahu faqod arofa Robbahu. Buku ini mengajak manusia kembali menyelami alam pikiran dan perasaan berlandaskan kekuatan spiritual dan intelektual bahwa menjadi manusia mempunyai tanggung jawab besar sebagai khalifah. Hablum Minallah dan Hablum Minannas yang mencoba disadarkan oleh penulis melalui perenungan-perenungan agar tercapainya tujuan hakekat manusia sejati yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling Mulia serta ditinggikan derajatnya karena pengetahuan (ilmu) luas dan amal kebaikan.
M. Anang Nafi’uzzaki (Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jatim)
Setelah saya baca, buku ini cukup memberikan pelajaran reflektif. Menulis dengan perspektif manusia bukan persoalan mudah. Penulis cukup berani untuk itu. Apalagi, kita sama-sama paham, bahwa menjadi manusia memiliki akar falsafah yang kompleks. Kedalaman memahami manusia adalah bentuk nyata dari manusia itu sendiri. Jangan menjadi manusia yang buta realitas. Manusia perlu bergerak untuk hidup, namun manusia perlu menggerakkan untuk menghidupi.
M.M. Firdaus Su'udi (Ketum DPD IMM Jawa Timur)
Buku ini luar biasa, dibuat oleh aktivis muda Lamongan tekun dalam kegiatan-kegiatan sosial sehingga karya ini memiliki makna yang cukup dalam ; Berjuang Menjadi Manusia. Gairah positif yang ditularkan melalui tema-tema dengan mengangkat bagaimana manusia memiliki tanggung jawab besar sebagai kholifah fil ard dan juga memiliki tanggung jawab tentang hablum minallah – minan nas dan juga minal alam. Begitu pun dengan kuasa cinta kasih manusia yang sungguh menggugah telah berhasil menarik mundur fenomena hari ini atas perkembangan zaman dengan begitu pesat menjadikan manusia hilang secara simpati maupun empati, semua karena hitung-hitungan angka dan kepentingan semata. Silakan dibaca dan diresapi, saya mengambil kesimpulan dari buku ini bahwa begitu pentingnya berjuang menjadi manusia dengan membawa ilmu, apapun itu – termasuk ilmu menjadi manusia sesungguhnya.
M. Anang Nafi’uzzaki (Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jatim)
Setelah saya baca, buku ini cukup memberikan pelajaran reflektif. Menulis dengan perspektif manusia bukan persoalan mudah. Penulis cukup berani untuk itu. Apalagi, kita sama-sama paham, bahwa menjadi manusia memiliki akar falsafah yang kompleks. Kedalaman memahami manusia adalah bentuk nyata dari manusia itu sendiri. Jangan menjadi manusia yang buta realitas. Manusia perlu bergerak untuk hidup, namun manusia perlu menggerakkan untuk menghidupi.
M.M. Firdaus Su'udi (Ketum DPD IMM Jawa Timur)
Buku ini luar biasa, dibuat oleh aktivis muda Lamongan tekun dalam kegiatan-kegiatan sosial sehingga karya ini memiliki makna yang cukup dalam ; Berjuang Menjadi Manusia. Gairah positif yang ditularkan melalui tema-tema dengan mengangkat bagaimana manusia memiliki tanggung jawab besar sebagai kholifah fil ard dan juga memiliki tanggung jawab tentang hablum minallah – minan nas dan juga minal alam. Begitu pun dengan kuasa cinta kasih manusia yang sungguh menggugah telah berhasil menarik mundur fenomena hari ini atas perkembangan zaman dengan begitu pesat menjadikan manusia hilang secara simpati maupun empati, semua karena hitung-hitungan angka dan kepentingan semata. Silakan dibaca dan diresapi, saya mengambil kesimpulan dari buku ini bahwa begitu pentingnya berjuang menjadi manusia dengan membawa ilmu, apapun itu – termasuk ilmu menjadi manusia sesungguhnya.
H. Achmad Ilham Zubairi, S.Sos,. M.I.Kom. (Ketua Karang Taruna Lamongan)
Silakan tulis komentar anda!